Discuss Communication Studies In A Brief, Accurate And In-Depth From Reliable Source

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Rabu, 16 Mei 2018

SEJARAH FILM DAN PERKEMBANGAN FILM DI INDONESIA

SEJARAH FILM




   Pada Tahun 1816-1826, salah satu tokoh bernama Joseph Niephore Niepche mengembangkan fotografi dan menghasilkan foto tertua di dunia. Ia mengembangkan Teknik Heliografi yang dimana melarutkan Bitumen, dan melapisinya dengan plat logam. Logam di masukkan ke camera obcura dan terekspos cahaya. Bitumen mengeras akibat cahaya, bagian dalam tetap lunak. Setelah itu dicuci dengan minyak Lavender, dan logam yang mengeras menjadi foto. 
Teknik Heliografi ini pada tahun 1826, dipakai oleh Niepce untuk mencetak foto tertua di dunia yang masih dilihat hingga sekarang. foto tersebut di kenal dengan nama View from the Window at Le Gras dan menggambarkan sebuah pemandangan yang dilihat dari jendela lantai dua tempat tinggal pria itu.
   
Foto: View from window at Le Gras  
Source: en.wikipedia.org

   
Pada Tahun 1839, tokoh bernama Daguerre adalah seseorang yang berdarah Perancis dan merupakan seniman dan fotografer Perancis, diakui sebagai penemu proses Fotografi Daguerreotype. 

Ia dikenal sebagai salah satu bapak fotografi. Dalam proses fotografi daguerreotype sendiri, gambar yang dihasilkan terbuat dari amalgam atau campuran perak dan mercury. Uap mercury yang dihasilkan dari kolam air raksa yang telah dipanaskan digunakan untuk mengembangkan pelat tembaga dengan lapisan perak tipis yang digulung di dalam kontak.


Foto: Boulevard du Temple 
Foto Daguerreotype pertama pada tahun 1838-1839
Source: en.wikipedia.org

   
Pada Tahun 1878, tokoh bernama Eadweard J. Muybridge merupakan seorang keturunan Belanda yang dimana juga adalah seorang fotografi Inggris. Ia membuat sebuah animasi dari foto kuda yang dimana ia mengumpulkan 16 foto kuda dan disatukan dalam 16 frame sehingga menghasilkan ilusi seakan kuda berlari.











Pada Tahun 1887
tokoh bernama Goodwin menciptakan sebuah Roll Film.


Pada Tahun 1888
Tokoh bernama Dickson menciptakan Kinetograph

Pada Tahun 1889

Tokoh bernama George Eastman menciptakan suatu hal yang dapat mempermudah penggunaan kamera


Pada Tahun 1894
Tokoh bernama Thomas Edison memperkenalkan Kinetoscope. Gambar hidup yang menampilkan gerakan menjadi akar dari munculnya bioskop

Pada Tahun 1895
Di New York tercipta proyektor yang menampilkan film tanpa suara dan dapat ditonton oleh banyak orang.

Pada Tahun 1930
Muncul 5 perusahaan besar seperti : Warner Bros, Fox, Loew's MGM, Paramont, dan Radio Keith Orpheum (RKO). 
Kemudian muncul beberapa perusahaan kecil seperti : Colombia, Universal, dan United Artists


   
Pada Tahun 1939 - Festival Dunia diadakan peluncuran televisi.

Pada Tahun 1948 - Paramount Decision Cable TV muncul.

Pada Tahun 1976 - muncul VCR.

Pada Tahun 1996 - Lahir DVD.

Pada Tahun 2006 - Semua peralatan memasuki era digital.


PERKEMBANGAN FILM DI INDONESIA

Pada Tahun 1934, Albert Ballink mendirikan perusahaan perfilman yakni Java Pasific Film.
Tahun 1939, Java Pasific Film mengalami perubahan nama menjadi Algemeene Nederlands Indlesche Film (ANIF)
Tahun 1942, Jepan mengambil alih kekayaan  nusantara dibawah Hindia Belanda, termasuk ANIF. 

Sejak meredeka hingga tahun 2000 an, sudah banyak film dari berbagai genre yang sudah diputarkan ke layar lebar atau bioskop, sehingga membuat banyak masyarakat yang tertarik untuk menonton sebuah film dalam layar yang lebar. ketika adanya bioskop di Indonesia, minat dan ketertarikannya sangat tinggi mulai dari kalangan anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia sekalipun. Hal ini menunjukan bahwa apresiasi masyarakat Indonesia terhadap perfilman yang ada di Indonesia sungguh baik.

TAHAPAN DAN PERIODE FILM DI INDONESIA

  • Periode coba-coba (1926-1937)
Film pertama dibuat di Bandung. 
  • Periode Film Bisu (1926-1930)
Film "Loe-Toeng Kasaroeng" Film ini dirilis pada tanggal 31 Desember 1926 oleh NV Java Company yang disutradarai oleh dua orang Belanda bernama G. Kruger dan L. Film ini dibuat berdasarkan cerita pantun Loetoeng Kasarung. Pada saat itu, cerita ini sangat populer di masyarakat Sunda dengan tokoh utama yang menyerupai seekor lutung.
  • Periode Film Bersuara (1931)
Produksi Audio di Bandung, menghasilkan adanya film dengan suara. Pada tahun 1931 dirilis sebuah film yang berjudul "Nyai Dasima"
  • Periode Film Berjaya (1980)
Pada jaman ini dimana Film Indonesia berhasil merajai bioskop-bioskop lokal. Contoh filmnya seperti, "Catatan Si Boy" dan "Blok M"
  • Festival Film Indonesia (2004)
Pada periode ini dimana Indonesia sudah memasuki Era Digital dan tentu saja semua film sudah bisa di akses melalui bioskop dan internet.




Author : Albertus Agung F. Salama / 170906237
Referensi :

www.updatefilm.weebly.com
Sumber gambar: en.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Your Ad Spot

Halaman